1095
Mendung di hari itu menggertak kesendirianku Getarnya mengantarkanku pada sebuah pesan singkat Darimu untuk aku Sudah lama tak melihatmu, begitulah bunyi pesan itu Masih kuingat jelas Hari itu tanggal 22 September 2013 Aku tersenyum sembari menahan jemariku yang sebenarnya gemas Kubiarkan kau dilanda cemas Biar diamku meraba pikiranmu dengan ganas Tapi jiwa tahu dan hati mengerti Kau sebenarnya telah menang Bahkan sebelum kau berperang Aku takluk, bertekuk, jatuh dengan tenang Ratusan purnama berlalu Begitulah aku mengenalmu Melihat sisi gelapmu Bahkan kuadran yang tak pernah kau tunjukan pada siapapun Nyatanya tidak pernah berhasil mengugurkanku Luka itu. Sakit itu. Lelah itu. Bosan itu. Perbedaan itu Nyatanya tidak pernah berhasil mengusir aku Dekapan air matamu justru membuat aku utuh meskipun perlahan menyudutkanku Hingga akhirnya aku lumpuh Kau milikku dan selamanya akan tetap begitu Tanda salibku tak akan mengganggu kumandang adzanmu Jawabku dalam hati ya...